Rabu, 16 Mei 2012

Sejarah Perkembangan Ilmu Biologi

1. Sejarah Singkat Perkembangan Biologi


Kata biologi bersal dari bahasa Yunani: berarti hidup, dan logos, berarti memikirkan atau ilmu. Dengan demikian, biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup. Ilmu merupakan kumpulan ilmu pengetahuan dan metode untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas. Biologi merupakan seluruh pengetahuan tentang kehidupan yang bersifat logis dan ilmiah yang diperoleh dari dahulu hingga sekarang. Para ahli biologi secara terus menerus menambahkan pengetahuannya sehingga biologi semakin lama menjadi lengkap dan sempurna.

Seperti ilmu pengetahuan yang lain biologi muncul karena kebutuhan manusia untuk memahami suatu peristiwa dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Biologi seperti ilmu pengetahuan lainnya seperti TI yang terus berkembang, perkembangan biologi sendiri sangat pesat kita telah memperoleh banyak pengetahuan biologis hingga saat ini.
 


Pada abad pertengahan masyarakat eropa dihantui oleh ketidaktahuan dan kepercayaan terhadap takhayul. Kondisi tersebut sangat menghalangi usaha-usaha untuk mencaritahu permasalahan yang terjadi dimasyarakat. Namun setelah datangnya renaisans, ilmuan mulai menghilangkan kepercayaan terhadap takhayul.

Pada abad ke- 16, Andreas Vesalius seorang ilmuan dari belgia telah berhasil mendobrak metode pengobatan. Ia mengembangkan salah satu cabang biologai yang sangat penting, yaitu anatomi. Awal tahun 1600 tercatat sebagai salah satu sejarah penemuan yang terbesar bagi biologi dengan ditemukannya mikroskop cahaya. Hasil penemuan Anton van Leeuwenhoek (1632-1723) telah membantu munculnya beragam sains lainnya.

Dalam perkembangannya biologi tidak dapat berkembang sendiri, tetapi selalu berhubungan dengan ilmu pengetahuan lain, seperti matematika, fisika, kimia, dan sebagainya. Seperti contoh, dapatkah kita menghitung energy yang kita butuhkan setiap hari jika kita tidak paham matematika? Maka dari itu kita juga perlu mempelajari ilmu pengetahuan yang lain untuk mengembangkan ilmu biologi.

Avertebrata

1. Pengertian Avertebrata
 
Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia, aves, dan mamalia). Contoh invertebrata adalah serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota kingdom Animalia.

Lamarck membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu Insecta (serangga) dan Vermes (cacing). Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-fila mulai dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme yang lebih kompleks seperti mollusca, echinodermata, dan arthropoda.

Ada 9 filum dalam klafisikasi avertebrata yaitu:
Annelida
Arthropoda
Coelenterata
Echinodermata
Mollusca
Nemathelminthes
Platyhelminthes
Porifera
Protozoa

Penelitian lebih lanjut dalam bidang taksonomi menunjukkan bahwa banyak hewan invertebrata yang berkerabat lebih dekat dengan vertebrata daripada dengan sesama invertebrata.



           Gambar 1.1 koloni porifera

I.                    Filum Porifera

Porifera berasal dari kata porus = lubang-lubang kecil dan fera = mengandung. Jadi, prifera berarti heawan yang memiliki pori.
A.      Ciri-ciri umum dari filum Porifera
Porifera merupakan hewan metazoa paling sederhana. Tubuh terdiri atas banyak sel. Bentuk tubuhnya menyerupai tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat rongga tubuh. Rongga tubuh demikian disebut spongosol. Filum porifera biasa hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga ke kedalaman 5,5 km. Tubuhnya melekat pada suatu dasardan tidak dapat berpindah-pindah tepat atau sesil.